_______
Cak Nun, budayawan Emha Ainun Nadjib, sewaktu berbicara pada acara Buka Puasa Bersama di markas PDIP di Jakarta beberapa tahun lalu, mengatakan bahwa Indonesia sebetulnya berpotensi menjadi bangsa besar. Sayangnya, presidennya tidak tepat, katanya. Para hadirin kader partai banyak yang langsung tertawa, sementara petinggi partai pemenang pemilu tersebut kala itu terhenyak, tersentak tetapi tak membantah atau memprotes. Cak Nun dengan gaya khasnya pun segera berujar jangan marah, jangan marah, lalu memberikan alasannya. Saat itu Jokowi masih menjadi presiden dan hubungan dengan partai pengusungnya, PDIP, baik-baik saja.
Hasto Kristiyanto sekjen partai banteng moncong putih kala itu yang termasuk menunjukkan ekspresi tegang. Berani-beraninya Cak Nun bicara seperti itu di hadapan banyak kader dan petinggi partai. Padahal ketika itu ada dirinya, serta Puan Maharani, Ketua DPR RI, yang nota bene anak Megawati Sukarno Putri, Ketua Umum PDIP. Tidak hanya menilai sebagai presiden yang kurang tepat, tokoh budaya, seniman, aktivis, cendekiawan muslim, penyair, yang turut berperan mendukung Megawati pada akhir Orde Baru hingga lahir PDI Perjuangan tersebut, memang tak jarang menyindir atau mengolok-olok mantan wali kota Solo itu. Misalnya, kemampuan Bahasa Inggris yang amat rendah dari mantan pengusaha meubel itu dijadikan guyonan. /peliz invest in mai kantri/.
Di kesempatan lain, di Surabaya, Cak Nun mengatakan bahwa Jokowi seperti Firaun, Luhut seperti Hamman. Itu membuat ramai pembicaraan dan mengguncang politik nasional. Cak Nun pun dihujat Jokowers namun di sisi lain ia dibenarkan kalangan masyarakat yang cerdas dan berakal sehat. Tokoh multi status itu tak sampai dikriminalisasi oleh penguasa. Qadarallah, kebetulan tak lama setelah itu Tokoh Maiyahan yang sudah berusia di atas70 tahun tersebut sakit, maka oleh sebagian Jokowers itu dianggap karena kuwalat pada sang penguasa. Ada-ada saja, sebegitu jauh mereka mereka mendewakan presiden RI ketujuh, yang beberapa bulan lalu juga ramai disorot karena dicatat lembaga internasional OCCRP sebagai penguasa terkorup nomor 4 dunia.
Perkataan budayawan suami artis era 90-an Novia Kolopaking ini hidup lagi di memori rakyat. Ucapan Cak Nun membuat banyak orang bertanya-tanya tentang kondisi negeri. Siapa sebetulnya yang memerintah negeri selama10 tahun ini, yang masih menunjukkan ingin terus berkuasa dengan banyak cawe-cawe dan rekayasa itu. Hasto yang dulu seakan tak terima kritik pedas Cak Nun tersebut justru akhirnya bersama partainya konfrontasi melawan Jokowi. Suami Iriana itu sebagai kader partai telah dianggap berkhianat, kenudian dipecat bersama Gibran dan Bobby, anak dan menantunya.
Kini tengah ramai soal tuduhan ijazah Jokowi palsu, ada netizen yang mengingat ucapan Cak Nun di atas. Semoga segera sehat kembali Mbah Nun, demikian sebagian orang kini memanggilnya. Semoga sehat pula pikiran warga negeriku. Mari semua pemimpin dan rakyat bertaubat. Aamiin.
Wallaahu a'lam
________
Lamongan, 16 Mei 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar