___
Macam-macam ujian hidup, untuk menentukan kualitas amal manusia. Semua orang beriman diuji. Salah satu ujian adalah karunia momongan. Penulis termasuk yang 'diuji' lama belum punya anak, pada tahun ketujuh pernikahan baru lahir anak pertama. Padahal masa itu sempat viral lagi lagu lama Kemandulan. /sepuluh tahun sudah kita berumah tanga/ tetapi belum juga mendapatkan putra/ ...Ada yang sempat diuji serupa, kolega, bila tak salah, tahun kedelapan baru lahir putrinya.
Pekan lalu, penulis menghadiri pertemuan wali murid. Yang menarik diceritakan di sini bukan inti rapat, tapi basa-basi ketua komite sebelum memberikan sambutan bahasan rapat. Bapak itu cerita bahwa salah satu anaknya, yang merupakan alumni, kini telah bekerja berkat didikan yang baik di sekolah ini. Selain itu, yang juga membuatnya syukur ialah bahwa hari kemarin telah lahir anak pertama dari putra bungsunya itu setelah 13 tahun menunggu. Ma sya Allah. Penulis pun jadi ingat pengalaman pribadi di atas.
Nah, penulis menduga tidak banyak yang tahu,bahwa yang duduk di panggung berjajar Pak Ketua Komite juga mengalami ujian serupa. Kebetulan penulis tahu karena kenal suaminya. Ibu Kepala Sekolah itu pun bertahun-tahun menikah, yang lama tidak berputra dan kini telah mengadopsi anak. Sementara satu lagi, yang penulis juga mengetahui meski tidak kenal, anggota Komite yang mantan kepala sekolah negeri favorit, juga tak dikarunia putra kandung hingga kini di usia pensiun. Jadi betapa ujian apa pun dapat diberikan pada siapa pun.
Memiliki putra langsung setelah menikah tidak otomatis suatu kehebatan. Sementara lama tak dikaruniai putra pun tak mesti suatu kekurangan. Memiliki anak pun memrupakan ujian, apakah bersyukur dengan cara mendidik dengan baik agar shalih atau shalihah, atau sebaliknya menelantarkan, atau salah didik. Anak dapat menjadi musuh, merepotkan, na'udzubillah, atau menjadi qurrata a;yun, penyedap mata.
___
Lamongan, Senin 1 Desember 2025
