Minggu, 19 Januari 2025

Dinamika Hidup Tua - Muda

Sebagai orang dewasa, sering penulis memotivasi anak-anak muda tetapi sekaligus agak meng-iri kepada mereka he he he. Mereka itu mempunyai kehidupan ke depan yang ... lebih menarik dibanding orang dewasa atau .. orang tua. Ini pendapat umum atau minimal sebagian orang. Anak-anak muda itu belum tahu siapa jodohnya, apa pekerjaannya, di mana hidupnya kelak. Itulah yang menarik, yang membikin penasaran, yang membuat hidup orang muda itu dinamis.

 Orang muda punya banyak pilihan aktivitas. Kesana kemari, coba ini coba itu, demikianlah mereka. Memang menjadi orang muda itu tidak mudah tetapi mereka akan selalu bersemangat, ceria dan gembira saja. Kesungguhan mereka dalam berjuang tidak melalaikan hak mereka untuk santai, dolan atau bermain, sesaat, sesaat. Hmm.

Semangat berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian tak pernah surut dari pikiran tetapi tak harus mengganggu. Itu dilengkapi dengan sikap que sera sera, whatever will be will be, apa pun yang ada atau akan terjadi di hari depan tak untuk terlalu dirisaukan. Tuhan tentu menjamin kehidupan kita dengan takdir skenario-Nya. Kita tak pantas memastikan harus begini harus begitu. Memang elu siape he he he. Kita harus bercermin dan banyak bercermin, demikian pesan lewat lirik lagu.

 Yakinlah bahwa Allah itu Arrahman Arrahim, Maha Pemurah Maha Penyayang. Selama hidup di dunia, semua dijatah dan diberikan kesempatan. Memang kita tetap wajib betikhtiyar, berusaha. Innallaaha laayughayyiruumaa biqaumin hattaa yughayyiruu maabianfusihim. Asal kita baik, tenang saja. Allah tidak butuh untuk mendhalimi hamba-Nya.

Kita pun menjadi saksi betapa orang dewasa, orang tua, yang masih 'berjiwa muda', juga selalu bersemangat dalam hidup dan selalu dinamis. Meski sudah menikah dengan jodohnya, sudah punya pekerjaan yang digeluti, telah menetap di domisilinya, tampaknya masih ada saja yang dikejar atau dicari. Lihatlah, meski telah berumur, atau yang tak suka menyuruh mereka untuk udzur,  para tokoh legenda di berbagai bidang kehidupan terus saja aktif, bekerja, berkarya dan berjuang sampai titik darah penghabisan.

 Meski esok hari kiamat, selama di tangan masih ada bibit tanaman, maka tetap harus menanam. 'Kendatipun hari kiamat akan terjadi, sementara di tangan salah seorang kamu masih ada bibit pohon kurma, jika ia ingin hari kiamat tidak akan terjadi sebelum ia menanamnya, maka hendaklah ia menanamnya ' (HR. Imam Ahmad, Ath Thayalisi, Imam Bukhari, Ibnul Arabi)

Ilmu tak akan pernah memuaskan, maka harus terus digali. Amal kebaikan kita tak akan mampu membeli kavling surga, maka teruslah beramal shalih dan makin berserah diri. Di atas langit masih ada langit, maka takkan pernah boleh merasa hebat. Jangan seperti katak dalam tempurung.

Takdir Ilahi yang tersampaikan lewat Kitab Suci di antaranya menerangkan siapa pun tetap saja tidak tahu apa yang dikerjakannya besok. Tidak ada pula yang tahu di mana kelak ia mati. "Sesungguhnya hanya pada sisi Allah ilmu tentang hari kiamat, dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang dikerjakannya besok. Dan tak ada seorang pun mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. 31 Luqman: 34) "

Yang muda dan yang tua, semuanya dinamis dalam hidup. Alhamdulillah.

     Mantup, 19 Januari 2025

Tidak ada komentar:

Karya-karya yang Digarap dengan Baik

Kadang terlintas pertanyaan di benak hati kenapa ada karya-karya orang baik yang terus dapat dinikmati hingga kini. Padahal sudah berusia la...