Kamis, 13 November 2025

Dinamika di Tengah Beragam Orang yang Dicinta

_______

Kita hidup di antara orang hidup, yang bergerak badannya, pikiran, perasaan atau jiwa mereka. Kita tidak hidup di tengah para jenazah yang diam kaku tak bergerak. Itulah sebabnya kita pun bergerak, berpikir, berperasaan dan selalu bersikap setiap saat. Karena kita ini bergerak, berubah-ubah, maka tak senang perasaan kita, terusik piikiran kita bila ada orang yang anggap kita atau inginkan kita diam, statis. Sebagaimana hal itu, kita pun tak boleh tuntut orang diam untuk menyenangkan kita, atau agar kita bebas bergerak dan orang lain membisu, mrmbeku. Hal yang tidak fair itu membuat tidak nyaman dan tidak harmonis.

Saat berada di rumah, bersama keluarga bukan tak ada penyesuaian. Setiap kita dikaruniakan minat dan kompetensi yang berbeda. Itu yang merekatkan kita, karena keterbatasan  setiap insan mendorong sikap saling melengkapi, saling membutuhkan dan menumbuhkan kasih sayang. Kita berusaha mengarungi kehidupan yang dinamis ini untuk ketidhaan Allah. Asalkan dalam keluarga diupayakan pembiasaan ibadah, belajar, bekerja sesuai proporsi masing-masing, maka in sya Allah mudah untuk baik-baik saja. Apalagi bila ingin suasana qurrata a'yun, sakinah mawaddah warrahmah serta menjauhkan dari siksa neraka. Semoga Allah makin menuntun.

Ketika di tengah para murid di kelas, di sekolah, atau di dalam masjid, maka sebagai guru harus menempatkan diri menjadi bagian dari persepsi mereka yang masih remaja. Sudah pasti guru tak dapat dan tak perlu seperti anak-anak, atau terlalu masuk pada dunia mereka. Yang barangkali dibutuhkan adalah bahwa guru menjadi bagian dari kehidupan mereka, sebagaimana orang tua mereka, paman, kakak, orang-orang dekat yang selama ini mereka kenal. Dengan begitu seorang guru mudah memahami persepsi anak didiknya, para murid pun tak terlalu sukar mendekatkan jarak diri mereka dengan idealisme gurunya.

Memandang masyarakat secara umum kita pun perlu ingat kondisi obyektif berdasarkan data. Meski angka selalu bergerak, atau mungkin ada data pembanding, yang tak sama persis, namun bila berbeda tetap dapat dipahami, maka salah satunya boleh kita ambil sebagai rujukan. Misalnya, tingkat pendidikan masyarakat Indonesia, terbaca 63% lulusan SMP saja. Yang pernah mengenyam perguruan tibggi 7-10 %. Jadi harap maklum dengan minat, selera, pemahaman atau tingkat berpikir mereka terhadap berbagai hal. Para guru, dosen, atau yang pernah kuliah adalah kelompok elit di negeri ini.

Masyarakat muslim Indonesia berkisar di angka 88%, yang menjalankan shalat 36%, tang 60% Islam KTP. Yang shalat berjamaah ke masjid 17%. Para pendakwah, ormas Islam atau siapa saja yang peduli debgan kondisi umat atau masyarakat perlu realistis  Dari situ kita menyadari berbagai jenis pola dakwah dan pendekatan. Misalnya, dua ormas besar NU dan Muhammadiyah, keduanya bergerak di tataran masing-masing. Keduanya saling membuat manfaat, ibarat  dua sayap garudatang menerbangkan Indonesia, seperti ungkapan Prof. Dr. Nurcholis Madjid, in sya Allah. 

_______ 

Lamongan, 13 Nov. 2025  / 22 Jumadil Awal 1447 H.

Minggu, 02 November 2025

Hidup yang Indah

Bila dikatakan Allah rabbul 'alamiin, pencipta alam, mengatur alam dan segala apa serta gersk di dalamnya, ya  benar saja,  khan? Dia ang mencipta sekaligus yang memiliki skenario. Bila manusia yang diutus sebagai wakil-Nya di muka bumi, khalifatullah fil ardhi,  mandat itu tentu bukan check kosong. Manusia dipersilahkan bahkan dibebaskan beraktivitas, namun harus diingat Allah akan menilai. Allah akan membalas. Allah tidak memaksa manusia untuk baik,  namun bila Allah berkehendak melindungi hamba dan makhluk-Nya yang lain, si manusia mau apa bila ia dihentikan Allah dengan cara-Nya. Si manusia itu pun tak dapat menghindar jika diminta tanggung jawab.

Orang beriman yang hidupnya tunduk, pasrah, berusaha mematuhi  ketentuan Allah akan tenang menjalani hidup. Ia sadar bahwa di satu saat ia harus sabar dan di saat lain ia patut bersyukur. Setiap situasi mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Ajaib, bukan? Namun pasti itu tak mudah, maka di setiap gerak langkahnya orang beriman senantiasa mohon petunjuk dan pertolongan Allah. Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah saja. Hidup orang beriman, oleh karenanya, indah karena penuh syukur dan rendah hati. Tidak pula orang beriman suka mengeluh apa lagi putus asa. Itu sifat orang kafir.

_______ 

Lamongan, Ahad 2 November 2025

Jumat, 31 Oktober 2025

Ada Dua Pembantu Rumah Tangga Tunaikan Umrah

 Ada kabar hari ini yang bikin terharu, kagum, berucap subhanallah, alhamdulillah, ma sya Allah, tabarakallah. Seorang pembantu rumah tangga yang kami kenal pamit pada ibunya anak-anak akan berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umrah. 

Tahun lalu ada pembantu rumah tangga lainnya yang juga betangkat umrah. Bahkan yang ini sempat didahului yang bersangkutan alami kecelakaan. Padahal keberangkatan yang direncanakan dan dipersiapkan jauh- jauh hari sudah makin dekat. Alhamdulillah, ma sya Allah, saat hari H tiba, ua sudah sembuh. 

Dua peristiwa dua pembantu ke Tanah Suci ini membuat kita takjub betapa Allah memanggil ke rumah-Nya, baytullah siapa yang dikehendaki-Nya.

------- 

Jum'at 31 Oktober 2025

Tidak Sesat Pikir, Tidak Sesat Jalan Hidup

 Anak TK memandang harimau lalu mengenang belangnya. Mereka melihat gajah lalu mengingat gedhe badannya dan belalainya. Anak-anak memperhatikan apa yang di hadapannya sebatas ciri fisik yang dapat diindera dengan mata atau telinga. Para remaja terpesona lawan jenis karena rupa dan penampilan. Para pemula menilai yang ditemui dari kesan pertama. 

Seiring bertambahnya waktu dan proses berpikir dan merasa, maka cara menilai dan mensikapi segala apa yang di luar diri akan berubah, Tentu saja makin lebih presisi, obyektif dan bijaksana mensikapinya. Itulah perkembangan proses berpikir. Makin lama makin matang, makin dewasa, makin bijaksana. 

Tidak diharap stagnan, dari dulu hingga kini sama saja. Apalagi  jangan terjadi yang sebaliknya, makin tua makin tak jelas arahnya. Itu yang disebut sesat pikir. Lebih miris lagi bila juga sesat jalan hidupnya. Tidak menuju kebenaran tapi kepada kebathilan. Tidak menuju kebaikan tapi keburukan. Tidak menuju surga tapi ke neraka. Na'udzubillash min dzaalik.

______ 

Jumat, 31 Okt. 2025

Senin, 27 Oktober 2025

Tersedia Ruang Virtual Kenapa Tetap Tidak Aktif ?

Jalan-jalan makin hari makin mulus. Kendaraan berbagai jenis makin nyaman dan tinggi kecepatannya. Makin banyak tersedia ruang-ruang pertemuan atau meeting room yang representatif. Tempat-tempat untuk santai ngobrol. bercengkerama hingga untuk berdiskusi makin mudah didapatkan. Toh demikian, tetap banyak orang merasa sulit bertemu tatap muka dengan alasan kesibukan atau berbagai kepentingan yang bersamaan,

Sementara ruang-ruang virtual seperti FB, X, IG, threads, LinkedIn, medsos lain,  bahkan WAG tak selalu dimanfaatkan oleh sebagian orang. Pegang HP adalah untuk kepentingan sendiri. Berkomunikasi bila merasa perlu. Saat diperlukan sesama tak selalu sedia membuka, pura-pura sedang tidak aktif. Padahal HPnya di-setting sedemikian seakan sedang offline padahal sedang online Lagi-lagi ketidakjujuran sedang dipraktikkan. Opo ngono iku yo bener? Biarlah he he he.

_______ 

Lamongan, 27 Oktober 2025

Kamis, 16 Oktober 2025

Langit Tak Retak

Langit tak retak. Begitulah kita memandang dari bawah, dari pijakan kita di planet bumi yang bagai titik debu di alam raya. Kita yakin ada Tuhan karena kita melihat para orang sombong ternyata lemah dan lucu bila dilihat dengan hati jernih. Kebodohan terbesar adalah sombong tidak mau tunduk beribadah kepada Sang Pencipta. Mau bantah dengan logika apa terhadap penyataan bahwa kita ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. 

Ia Yang Memiliki seluruh jagat raya, Ia pula yang memiliki kendali dan kuasa terhadap semua. kuasa-Nya meliputi dari yang besar tak terjangkau semua indera hingga yang terkecil yang dengan alat pembesar sekalipun mata manusia tak mampu melihat.Orang berakal sehat meyakini lebih banyak hal yang tidak diketahui daripada yang diketahui, apalagi yang mampu dijelajahi. Bumi yang setitik debu di alam raya ini saja baru sedikit tempat yang pernah dikunjungi.

Allah menciptakan langit tinggi tak terjangkau yang tanpa retak. Begitu pula Allah mengatur skenario kehidupan dengan sepenuhnya. Ada takdir-Nya yang didasarkan usaha manusia ada pula yang tidak. Yang tampaknya tergantung ikhtiyar kita pasti atas ijin-Nya juga. Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan allah semata. 

____ 

Lamongan, Kamis 16 Oktober 2025


Selasa, 07 Oktober 2025

Setelah Terbit Per Semester Rutin 19 Tahun Lebih, Libur Dulu INSPIRO Majalah Sekolah SMPN 1 Mantup Lamongan

 Assalaamu'alaykum ww.


Mas Adi, ... terkait keputusan MK tentang sekolah gratis khususnya di sekolah negeri, maka hampir semua sekolah (SMP) negeri (di Lamongan, khususnya) tidak ada yang berani menarik 'dana komite.' Dampaknya sebagian program / kegiatan sekolah yang anggarannya dari (orang tua) siswa tidak mudah terlaksana. 


Inspiro kita yang biasanya pembiayaannya di RKAS lewat dana Komite termasuk yang repot. Sebetulnya  di awal semester lalu sempat dipertimbangkan untuk pembelian langsung oleh siswa tetapi dirasa tetap kurang aman. Akhirnya kemarin diputuskan untuk libur dulu.


Jadi ini kabar yang perlu saya sampaikan. Bila di waktu mendatang ada kemungkinan untuk terbit lagi, dan saya yang turut mengelola,  in sya Allah  tak ada pilihan lain untuk minta kerja sama dengan Mas Adi lagi. 


Matur nuwun kerja sama 19 tahun lebih. Mohon maaf atas kekhilafan dan kekurangan yang ada. Semoga peran, kreativitas Mas Adi dan almarhum Mas Luqman manfaat abadi untuk siswa dan kami, serta menjadi amal jariyah. Semoga kita tetap dapat kontak atau silaturrahim, sehat, bahagia bersama keluarga  Jazakallah.  Aamiin.


Wassalamu'alaykum ww.


[7/10 16.25] Adi Arianto: Waalaikumsalam wr wb.....Aamiin. siap, mboten nopo2 pak. sami2 kami juga berterimakasih kerjasamanya selama ini, juga mohon maaf atas kekhilafan baik yang sengaja maupun tidak

[7/10 16.27] Bambang Sugiharto: Nggih, Mas Adi.👌👌🤲🤲

Dinamika di Tengah Beragam Orang yang Dicinta

_______ Kita hidup di antara orang hidup, yang bergerak badannya, pikiran, perasaan atau jiwa mereka. Kita tidak hidup di tengah para jenaza...