_________
Ketika menunaikan haji pada 2024 dulu, sebagai orang yang tiap saat di dapur, urus masakan dan makanan kami, ibunya anak-anak memperhatikan satu hal yang amat menarik untuk dirinya. Di Tanah Suci makanan aman, tidak ada semut. Betapa jamaah yang ribuan, jutaan orang, diringankan tidak dibuat repot seandainya ada semut.
Makanan, jajan, sering kali berserakan karena keterbatasan tempat dan wadah. Hidup puluhan hari di hotel bersama banyak orang, juga beberapa hari di tenda dengan lebih banyak orang, tentu tidak mudah menaruh, menata makanan dan minuman dengan baik dan rapi.
Tak hanya bebas dari gangguan semut, bakteri pun tak mudah ganggu. Para jamaah tampaknya tidak ada yang mengeluhkan bau makanan yang basi. Tak jarang terjadi adanya kelebihan makanan, atau sisa jatah makanan hari sebelumnya. Betapa akan mengganggu kenyamanan apabila makanan lama mudah basi dan berbau. Ma sya Allah, rupanya tanah suci steril dari bakteri.
Setiap orang mencatat kesan kekaguman, atau ketakjuban, dari pengalaman beribadah di Tanah Suci. Tak semua terucapkan, lebih banyak yang menjadi kemantapan dan manisnya iman, ketinduan untuk dapat berziarah kembali, atau menjadi pemantik pengetahuan baru sebagai hamba Allah yang fakir ilmu.
https://www.facebook.com/share/r/1EKL6KVDfW/
_______
Lamongan,, Ahad, 21 September 2025 / 27 Rabiul Awal 1447 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar